Senin, 20 Mei 2013

Berbagi: Soal Kemauan dan Usaha


“Siapa bilang berbagi itu harus saat berlebih?”
Pengalaman beberapa hari terakhir  ini semakin meyakinkan saya bahwa berbagi itu bukan soal kelimpahan materi. Kuncinya hanya kemauan, niat yang kuat.

Persiapan Food Raising
Saat itu rasanya agak pesimis. Bagaimana tidak? Pada hari Kamis (16/5), kami belum mendapatkan kepastian makanan apa saja yang dapat kami kumpulkan untuk disedekahkan pada hari Sabtu (18/5) seperti yang telah direncanakan. Ya, kami. Saya dan beberapa orang rekan berniat untuk mengumpulkan makanan dari hotel, rumah makan, ataupun bakery untuk dapat diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Orang-orang bilang, apa yang kami hendak lakukan ini disebut dengan istilah food raising. Belum lazim didengar kah? Jujur, saya saja sebelumnya tidak pernah menggunakan ataupun mendengar istilah ini. :)
Tempat-tempat tersebut dijadikan target karena biasanya mereka memang memiliki makanan berlebih pada setiap harinya. Jumlah makanan yang mereka produksi seringkali (bahkan diusahakan) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang terjual. Nah, peluang inilah yang mau kami ambil.
Mulai dari hari Rabu, kami mencoba mencari peluang-peluang mendapatkan makanan. Beberapa cara dilakukan, menghubungi jaringan yang bekerja di hotel dan bakery ataupun mendatangi langsung tempat yang kira-kira memiliki makanan berlebih. Namun sampai hari Kamis, kami belum mendapatkan kepastian apa-apa.
Alhamdulillah, dengan perjuangan yang gigih dari rekan-rekan saya, akhirnya kami mendapatkan beberapa makanan untuk dibagikan! Kabar konfirmasi dari mererka yang mau turut berbagi pun baru kami terima pada hari Jumat (17/5). Jadi agak 'deg-degan' juga sebenarnya. Terima kasih tentunya kami ucapkan kepada:

1) Veebread yang telah menyumbangkan 100 roti gorengnya kepada kami. Roti yang didonasikan ini bukan makanan berlebih, melainkan khusus dibuat untuk kami yang mau membagi-bagikan makanan. Luar biasa ya? :)

2) Kimmy Bun yang memberikan 20 rotinya sebagai donasi. Sama seperti sebelumnya,  roti-roti ini bukan berlebih, melainkan khusus didonasikan. Konfirmasi dari Kimmy Bun baru kami terima pada hari pelaksanaan. Bayangkan, betapa senang mendapat kabar ini saat sedang membagi-membagikan makanan? :)

3) Ayam Bakar Mas Mono yang mau mendonasikan 25 nasi box (ayam bakar) melalui kami meski baru kami hubungi satu hari sebelum pelaksanaan. Bahkan, kami hanya perlu menghubungi via telepon satu kali dan mengirimkan surat via email, tidak ribet sama sekali. Sering takjub dengan kemurahan hati orang-orang seperti ini! :)

Untuk 100 roti goreng dari Veebread, saya dan seorang rekan menjemputnya di sekitar wilayah Ciledug pada Jumat malam. Sedangkan, untuk 20 roti Kimmy Bun dan 25 nasi box Ayam Bakar Mas Mono, baru kami ambil di masing-masing outlet (Tebet dan Cinere) pada hari Sabtu saat pelaksanaan pembagian makanan.

100 roti goreng dari Veebread
Hari Pelaksanaan
Kami berkumpul pada hari Sabtu (18/5) di Ciputat jam 6 pagi. Namun, pembagian makanan baru dimulai sekitar jam setengah 7. Hal ini disebabkan ada beberapa anggota tim yang memang datang terlambat, termasuk saya. "Duh, maaf ya!".
Perjalanan kami awali dengan menyusuri jalanan dari Ciputat ke arah Pasar Jumat. Saat itu, kami membawa 100 roti goreng dari Veebread untuk dibagikan. Selain itu, kami juga menambahkan susu kotak untuk dibagikan. Karena rasanya kurang lengkap jika hanya membagikan roti sebagai sarapan mereka. Setiap petugas kebersihan atau pemulung yang kami temui, kami berikan dua roti goreng dan satu kotak susu coklat.

Dua roti goreng dan satu kotak susu coklat! :-D
Alhamdulillah, berjalan dengan lancar. Tak sulit menemui petugas kebersihan ataupun pemulung pada pagi hari. Hal itu tentunya membuat kami semangat. Terlebih lagi, ditambah dengan senyuman yang mereka berikan ketika mendapatkan roti dan susu. Priceless. :-D

 
Bersama petugas kebersihan di wilayah Ciputat

Sesampainya di pasar Jumat, kami membagi tim kami menjadi dua kelompok. Saya dan dua orang rekan, Widodo dan Adi, menyusuri wilayah Kebayoran hingga Blok M. Meeting point kami selanjutnya memang di daerah sana. Karena hampir setiap 50 meter dalam perjalanan kami menemui pemulung ataupun petugas kebersihan, roti-roti yang kami bawa habis dalam waktu yang singkat. Alhamdulillah.
Di Blok M, kami kembali berkumpul untuk membicarakan strategi berikutnya. Setelah diskusi singkat, tim tetap dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menghabiskan roti-roti goreng yang masih tersisa di sekitar Blok M-Bulungan (tentu bukan dengan cara dimakan sendiri), satu kelompok lain pergi menjemput roti di Kimmy Bun di wilayah Tebet. Sebelumnya, kami baru saja mendapat kabar bahwa Kimmy Bun mau turut berpartisipasi dalam kegiatan kami. :)

Donasi 20 roti dari Kimmy Bun
Setelah menunaikan tugas masing-masing, kami kembali bertemu di wilayah Fatmawati. Ternyata, kelompok yang menjemput Kimmy Bun belum sempat membagi-bagikannya di jalan. Jadilah kelompok saya yang kembali membagi-bagikan roti kepada pemulung di jalanan. Kali ini di wilayah Cinere.


 
Berbagi roti kepada para pemulung di wilayah Cinere
Kelompok lainnya kembali menjemput makanan di PT Ranen Raya Indonesia di jalan Fatmawati. Saat menghubungi Ayam Bakar Mas Mono, kami diminta konfirmasi terlebih dahulu di lokasi tersebut. Setelah itu, kami memutuskan untuk kumpul kembali di meeting point pertama, Ciputat.
Namun, ada sedikit miskomunikasi saat itu. Nasi box yang harus dijemput ternyata ada di outlet Mas Mono yang ada di Cinere. Akhirnya, setelah berkumpul kembali di Ciputat untuk istirahat makan siang dan sholat zuhur, tim kami berangkat lagi ke Cinere untuk mendatangi Ayam Bakar Mas Mono.
 
Donasi dari Ayam Bakar Mas Mono Cinere
Dari sana, kami menyusuri wilayah Cinere, Kukusan, Margonda, hingga jalan Akses UI untuk membagikan 20 nasi box yang baru saja kami jemput. Kami akui, saat itu mulai agak sulit untuk mencari pemulung dan petugas kebersihan karena hari sudah siang. Akhirnya, ada sebagian juga yang kami berikan kepada para pengemis.
Dengan selesai dibagikannya 20 nasi box tersebut, selesai juga kegiatan kami pada hari itu. Alhamdulillah! :-D

Berbagi nasi box ayam bakar. :9

Penutup
Pengalaman tersebut membuktikan bahwa berbagi tak harus saat berkelimpahan. Kami melakukannya, berbagi kepada sesama tanpa memiliki kelebihan materi. Tetapi itu semua membutuhkan kemauan, usaha, dan waktu untuk melakukannya. Dan tentu saja, kami tak mampu melakukannya tanpa partisipasi para pihak yang mau mendonasikan makanannya. Semoga dibalas dengan kebaikan yang berlipat. :)


Our team! :)





Kesan untuk hari yang melelahkan ini?
"Ada kebahagiaan tersendiri." :-D

*Tulisan ini dibuat tanpa diedit penggunaan bahasa dan kalimatnya. Maaf kalau agak aneh pas dibaca. :p