Kemarin, seperti jumat-jumat yang lainnya, saya berusaha menyempatkan diri untuk bersilaturrahim ke SMAN 81, sebuah tempat yang dipenuhi dengan sejuta kenangan. Yah, entah sejak kapan aktivitas itu rutin saya usahakan untuk jadi agenda setiap minggunya. Dan demi hal itu pula, saya rela meninggalkan amanah saya yang lain pada hari itu, rapat bersama teman-teman BEM di kampus.
Tidak ada yang berbeda ketika saya sampai di sana, saya masuk melalui gerbang 81, memarkirkan motor, dan menuju masjid al-quds, salah satu masjid favorit saya.
Di masjid itu, saya bertemu dengan saudara-saudara seperjuangan saya yang masih mengenakan pakaian putih abu-abu. Namun, melihat semangat untuk belajar yang tergambar di wajah mereka yang cerah, wah, subhanallah. Senang sekali rasanya hati ini hingga tidak bisa dilukiskan melalui kata-kata. (lebay):)
Di masjid itu pula, kami saling menanyakan kabar, mengaji, dan mendiskusikan beberapa hal terkait kondisi kekinian rohis 81. Diskusi saat itu berjalan cukup dinamis dan menarik, walau hari itu saya akui, yang datang tidak lebih banyak dari biasanya.
Setelah hampir masuk waktu ashar, kami segera akan menyudahi sesi pertemuan saat itu agar dapat bersiap menunaikan panggilan kemenangan-Nya. Namun sebelum diakhiri dengan doa kafaratul majelis, ada pernyataan yang sempat terdebgar oleh saya dan itu tidak bisa saya lupakan sampai sekarang. Ternyata pernyataan tersebut keluar dari lisan seorang siswa baru. Ya, siswa baru. Dia baru merasakan masa SMA-nya selama satu minggu, dan masih mengenakan baju seragam putih-biru. Entah sejak kapan, tanpa kami sadari, dia sudah ikut ke dalam diskusi seru kami. Dia berkata,
"Jadi mentor tuh gampang ya, kan tinggal ngomong aja. Eh, tapi susah juga sih. Soalnya kan kalo ngomong tapi ngga dilaksanain dosa juga."
Wah, entah bingung mau bagaimana mengekspresikan perasaan saya saat itu begitu mendengarnya. Mungkin tepat sasaran! Ya, itu rasanya kata yang paling sesuai untuk menggambarkannya. Tepat sasaran dan sungguh mengena bagi saya!
Karena sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Allah melalui salah satu ayatnya dalam Qur'an, yakni Ash-Shaff: 2-3,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُون
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.
Semoga saya diberikan jalan oleh Allah agar dapat berusaha untuk tidak termasuk orang-orang yang dimurkai oleh Allah. Kadang kita tidak bisa mengira-ngira darimana suatu hikmah pelajaran itu didapat. Bahkan dari orang yang jauh lebih muda dari kita sekalipun.
Saya bersyukur telah mendapat pelajaran yang begitu berharga pada hari itu. Apalagi, kemarin merupakan hari tepat dimana saya menginjak usia 20 tahun (melalui hitungan kalender masehi), momen yang rasanya sayang kalau dilewatkan untuk mengevaluasi diri.
Akhir kata,
saatnya introspeksi diri dan bergerak maju, berbenah agar senantiasa berada dalam kebaikan dan mampu menyampaikannya. Terima kasih atas segala ucapan dan doa bagi mereka yang menyampaikannya. Mohon maaf atas segala kesalahan diri ini, baik yang disengaja maupun tidak. Semoga kita bisa makin baik ke depannya.
Jazaakumullah khairan katsiran. :)