Senin, 27 Agustus 2012

Harap

"Mendoakan itu ya dalam diam. Kalau diucapkan, itu hanya untuk menyenangkan hati saja."
Setiap orang mungkin punya pendapat yang berbeda mengenai hal ini. Tapi bagi saya, ketika kita sungguh-sungguh ingin mendoakan seseorang, lebih baik tidak dinyatakan langsung pada orang yang bersangkutan.

Kenapa?

Ketika kita menyampaikannya, sangat mungkin doa tersebut telah diiringi hal-hal lain yang menyebabkannya tidak lagi semurni niat kita pada awalnya, yaitu (hanya) menginginkan yang terbaik bagi dirinya. Sebagai manusia, wajar ketika kita menaruh harap pada hal-hal yang telah kita berikan pada orang lain. Begitu pula dengan mendoakan. Dengan dinyatakannya doa kita pada orang yang ingin didoakan, minimal (baik sadar maupun tidak) kita ingin mereka tahu bahwa kita sesungguhnya menaruh perhatian pada mereka. Padahal, hakikat doa yang sebenarnya adalah media antara kita, makhluk, dan Allah, sang Khaliq (pencipta), untuk meminta maupun menyampaikan keluh kesah. Bukan antara satu makhluk dengan makhluk lainnya.

Salahkah?

Buat saya, tidak ada yang benar atau salah dalam hal ini. Toh nyatanya memang ada manfaat dari doa yang kita nyatakan pada orang lain. Ketika seseorang tahu bahwa kita mendoakannya, bisa jadi mereka menjadi lebih positif, merasa bersemangat, dan mengetahui bahwa ada orang-orang yang memerhatikan serta memerdulikan mereka.

Kesimpulannya?

Pilihan ada dalam diri kita masing-masing untuk mendoakan orang lain dalam diam, terucap, ataupun keduanya. Apakah itu untuk berharap yang terbaik bagi dirinya, menyenangkan hatinya, ataupun keduanya. :)


دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: “Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi”. 
(HR Muslim)