Sabtu, 28 Januari 2012

Raruku en Shieru!

Awal tahun ini gua mendapatkan salah satu kabar yang cukup mengejutkan hingga bisa bikin gua bolak-balik ngga berhenti kayang. Apakah itu?
L'Arc~en~Ciel dikabarkan mau datang dan konser di Jakarta pada Mei tahun ini!
Wah wah waaaah! Ngga nyantai gua begitu denger berita ini. Gimana engga? Soalnya Laruku itu salah satu band favorit gua dari jaman SMP! SMP, bayangkan! :-D

Mendengar kabar tersebut, ya pasti mupeng lah! Ingin rasanya bisa menyaksikan langsung performa dari band legendaris tersebut. Rasa mupeng itu makin menjadi-jadi ketika gua lihat video promosi mereka ini:



Tapi, gejolak perasaan senang itu tiba-tiba sedikit terguncang ketika mendengar dan tahu list harga tiket untuk nonton konser tersebut. Haha, biasalah. Namanya juga mahasiswa.

FYI, Laruku adalah satu band legendaris terkemuka dari Jepang. Pada tahun 2011 kemarin, mereka baru saja memperingati ulang tahunnya yang ke-20! Artinya, mereka sudah memulai karir sejak tahun 1990-an.

---

Gua pribadi sebenernya baru mengikuti lagu-lagu mereka ketika kelas 2 SMP. Saat itu, kakak laki-laki gua iseng-iseng membeli/meminjam dari temannya (agak lupa) album Laruku yang baru dirilis yang berjudul SMILE. Karena dulu untuk sampai ke sekolah gua dan kakak selalu diantar dengan mobil oleh orangtua, jadilah itu kaset sering banget diputer di radio mobil. Tapi ngga hanya dari kaset, ternyata salah satu stasiun radio yang sering kami dengar juga sering memutar lagu-lagu dari album SMILE tersebut. Di antaranya adalah 'Ready, Steady, Go!' dan 'Feeling Fine'.

Kelihatannya, dari sanalah awal mulanya kenapa gua bisa suka sama lagu-lagu Laruku.

Merasa tertarik dengan Laruku, akhirnya kakak gua membeli dua lagi album kompilasi mereka, yaitu 'Best of 1994-1998' dan 'Best of 1998-2000'. Yah, karena berhubung mereka sudah lama berdiri dan tahun keluaran album-albumnya sudah cukup lama, jadinya susah untuk mencari kaset-kaset mereka yang masih ada di toko musik pada waktu itu. Tapi alhamdulillah, ada yang masih bisa kami dapatkan. :)

Beranjak SMA, teknologi semakin maju. Selain dapat membeli kasetnya, gua bisa mengunduh lagu-lagu mereka di internet. Hehe. Album yang keluar saat gua SMA adalah 'Awake'. Saat itu seinget gua, single dari album tersebut 'Jiyuu e no Shoutai' juga sering diputar di radio-radio.

Begitu masuk kuliah, gua sudah ngga terlalu mengikuti perkembangan mereka walau terkadang masih suka mendengar lagu-lagunya.

Dan akhirnya, di (insya Allah) tahun terakhir gua kuliah ini, ada kabar bahwa mereka mau datang ke Jakarta! WOAH! :-D

---

Entah apakah gua bisa/jadi menyaksikan mereka langsung pada Mei ini atau tidak, yang jelas gua hanya ingin membagi kabar gembira ini (bagi mereka yang memang tertarik).

Ah iya, bagi yang belum pernah liat Laruku, ini penampakannya:

kiri-kanan: yukihiro (drum), ken (gitar), hyde (vokal), tetsu (bass)

Terakhir, gua menemukan salah satu komentar menarik di videoklip 'Good Luck My Way' dari Laruku yang ada di Youtube dan entah kenapa gua suka. Haha. Komentar itu adalah:
Our Rainbow is higher than Lady Gaga and Justin Bieber! :p
Semoga ada kabar baik lain di awal tahun ini, cheers!

Ah iya, untuk informasi konser mereka di Jakarta bisa dicek di sini.

p.s.: In French, L'Arc~en~Ciel means Rainbow. :)

Minggu, 22 Januari 2012

Just Another Chit-chat

Dalam sebuah resepsi pernikahan yang saya hadiri hari ini,

Saya (S): "Kelihatannya bagaimana orang itu hidup dan berteman akan terlihat dari bagaimana pernikahannya ya? Misalnya dari tamu-tamu yang diundang untuk datang..."

Seorang Teman (ST): "Ya. Terlebih lagi dengan kematian seseorang."

S: "Kematian?"

ST: "Ya, dapat terlihat dari seberapa banyak nantinya orang yang akan menyolatkan dan mengantarkannya ke kubur."

S: (angguk-angguk) "Gua cemas nih jadinya."

---

Sebuah renungan untuk diri sendiri.

Mereka yang cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian.


p.s.: sebenarnya pemicu dari percakapan di atas adalah pikiran yang muncul di benak saya, "kenapa kok ini akhwat-akhwat semua yang dateng ke nikahan ini?" :p

Sabtu, 21 Januari 2012

Tanpa Tujuan

Tulisan ini saya buat ketika badan masih bau asap kendaraan dan sedikit basah karena baru saja mengendarai motor di tengah rintik-rintik hujan yang membasahi kota Bekasi.

Fiuh! Perjalanan ke Bekasi Square sebenarnya bukan perjalanan yang panjang. Apalagi setelah saya tahu kalau letaknya tidak jauh dari Mega Bekasi (yang awalnya gua kira Bekasi Square). Tapi entah kenapa perjalanan saya seorang diri kali ini cukup terasa melelahkan. Mungkin alasannya karena motif saya untuk pergi ke sana tidak terpenuhi.

Pada awalnya, saya berniat mengunjungi salah satu mall di Bekasi itu sebenarnya dengan tujuan untuk mendatangi tempat servis hp resmi Sony Ericsson (yang saya pikir ada di sana). Nah, ternyata ada kesalahan informasi yang saya dapat dan baru mengetahui hal itu sesampainya di sana. Apakah kesalahan informasi tersebut? Yak! Ternyata tempat yang saya cari tidak ada di Bekasi Square! Ah iya, fyi, hp SE yang baru saya beli kurang lebih 6 bulan yang lalu entah kenapa tidak dapat berfungsi.

Dengan kekecewaan yang mendalam, lebay sih, saya memutuskan untuk berkeliling mall saja sebelum akhirnya pulang ke rumah. Toh, ternyata saya tidak dapat cepat keluar dari sana karena ternyata hujan sudah turun dengan sangat deras. Kecuali kalau mau basah kuyup sampai di rumah, yah tidak mungkin kan?

Selama berkeliling, saya memutuskan untuk membeli sesuatu. Rasanya sia-sia saja sudah menghabiskan bensin sampai ke sini dan pulang tidak membawa apa-apa. Dari sana muncullah berbagai ide menarik, mulai dari gunting rambut di suatu salon, membeli converse yang ternyata lagi sale di sana, makan di solaria sendirian, sampai membeli sebuah buku.

Pada akhirnya, saya memutuskan untuk membeli sebuah buku. Dalam hati, yah lumayan untuk nambah bacaan saat libur gini. Keputusan itu saya buat ketika melihat ada sebuah toko (yang kalau ngga salah) bernama 'gudang buku'. Di toko itu, banyak buku-buku lama dan baru dijual dengan harga murah. Walau koleksinya tidak terlalu lengkap dan hanya sedikit, dari biografi tokoh, buku filsafat, novel, majalah, sampai komik ada di sana.

Setelah melihat-lihat susunan buku yang berjejal-jejal selama kurang lebih 15-20 menit, akhirnya saya memutuskan mau membeli buku apa. JENG JENG JENG! Yak, ini dia:

Parikesit
Dentang-dentang Kematian Kerajaan Hastinapura


Buku yang saya beli seharga 25 ribu itu menceritakan tentang kisah Parikesit, cucu dari Arjuna, keturunan Pandawa. Selebihnya ... ya perlu saya baca dulu!

Pokoknya, dari pengalaman hari ini saya mendapatkan pelajaran. Apa itu? Betapa hidup tidak dapat kita duga, apalagi kalau tidak punya tujuan. Walau awalnya berniat servis hp, entah kenapa malah pulang ke rumah dengan membawa buku. Ya, bukan tidak mungkin kejadian semacam ini juga terjadi dalam aspek-aspek kehidupan kita yang lainnya.

Sekian saja postingan saya sore ini yang cukup random dan sangat tidak jelas. Yah, setidaknya saya menulis. Hehe.
Semoga sisa hari kalian menyenangkan! :)

Re-post note: Dandelion

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

(Q.S. Ar-Rum: 21)


hampiri, jemputlah ia ketika kau memang telah yakin dan siap.

namun janganlah sekali-kali kau mendekatinya jika belum mampu menanggung setiap konsekuensi yang ada.

bersabar dan tundalah, agar ia menjadi indah pada waktunya kelak.

---

Ingin kukatakan arti cinta kepadamu dinda

Agar kau mengerti arti sesungguhnya

Tak akan terlena dan terbawa harumnya bunga asmara

Yang akan membuat dirimu sengsara


Cinta suci luar biasa

Fitrah bagi manusia

Kasih sayang dari Sang Pencipta


Di dalam diri setiap manusia penuh dengan rasa cinta

Kepada harta, tahta, dan manusia

Tak akan terlena dan terbawa harumnya bunga asmara

Yang akan membuat dirimu sengsara


Jangan kau berpaling dari cinta

Cinta dari yang Maha Pencipta

Kau pasti tergoda


Cinta yang abadi hanya ada

Cinta membuat diri bahagia

Pada Allah saja

(Arti Cinta, Snada)

"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)"

(Q.S. An-Nur: 26)


Ditulis pada tanggal 23 Agustus 2010.

p.s.: ngga nyangka dulu bisa nulis beginian. hahah! :p

Selasa, 17 Januari 2012

Berlebihan Tapi Nyata

Pernah baca Album Donal Bebek (ADB)? Yap, majalah yang cukup hype untuk segala usia di era 90 sampai 2000-an awal. Majalah tersebut merupakan salah satu bacaan favorit saya ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Berbeda dengan komik-komik lainnya, saya tidak perlu menunggu lama untuk bisa membaca edisi berikutnya karena ADB terbit setiap minggu sekali.

ini contoh gambar sampul salah satu edisinya

Pada postingan kali ini, saya tidak ingin membahas lebih jauh apa itu ADB, bagaimana tokoh-tokoh di dalamnya, ataupun cerita apa yang seringkali muncul. Saya ingin sedikit share mengenai beberapa kejanggalan yang saya temukan dalam cerita-cerita Donal Bebek, baik dalam komik maupun film kartunnya. Ok, ini memang ngga penting. Tapi setidaknya beberapa kali kejanggalan-kejanggalan ini cukup mengganggu pikiran saya. Bagi para penggemar Donal Bebek, mestinya sudah bisa tahu dan merasakan hal yang sama.

Inilah beberapa kejanggalan yang saya temukan dalam ceritanya:

1. Kalau kita perhatikan, Donal tidak pernah menggunakan celana. Pakaian sehari-hari yang biasa dia gunakan adalah pakaian kelasi yang hanya merupakan atasan (baju). Logikanya, bagian bawah tubuhnya merupakan hal yang sah-sah saja jika dilihat orang lain. Benar begitu bukan? Nah, tapi entah kenapa dalam adegan-adegan yang memperlihatkan Donal tanpa pakaian sama sekali (telanjang), Donal menutupi bagian bawah tubuhnya seakan-akan malu jika dilihat orang lain. Aneh kan? :)

Donal tanpa busana, kenapa mesti malu? :p

2. Kwik Kwek Kwak merupakan tiga keponakan Donal yang merupakan anak kembar. Masing-masing berwajah sama, dua hal yang membedakan mereka bertiga adalah nama dan warna pakaian serta topi yang dipakai. Saya pribadi sebenarnya tidak pernah tau siapa di antara mereka (Kwik, Kwek, dan Kwak) masing-masing yang memakai warna merah, biru, ataupun hijau.

tiga keponakan Donal

Nah, bagi teman-teman yang cukup teliti dalam membaca ADB, pasti pernah melihat keanehan ini. Dalam satu cerita yang cukup panjang (lebih dari dua halaman), jarang sekali terlihat konsistensi dalam nama-nama dan warna yang mereka pakai. Misalnya, dalam kotak pertama, si Kwik adalah bebek yang berpakaian warna hijau. Namun ternyata dalam kotak-kotak berikutnya, bebek yang berpakaian warna merah-lah yang dipanggil Kwik. Aneh kan? :)

3. Pluto, binatang peliharaan Miki, adalah seekor anjing. Lubas, binatang peliharaan Donal, adalah seekor anjing. Gufi, teman dari Miki, juga adalah seekor anjing. Entah kenapa ada satu yang bisa bicara dan bertingkah laku seperti manusia, namun yang lainnya tidak. Aneh kan? :)

Pluto

Lubas

Gufi

4. Gober, bebek terkaya di dunia, dipanggil 'paman' oleh Donal. Namun, Kwik, Kwek, dan Kwak yang merupakan keponakan Donal juga memanggil Gober dengan sebutan 'paman'. Aneh kan? :)

Paman Gober


Sekian saja beberapa keanehan yang saya temukan dalam Donal Bebek dan ingin saya ceritakan dalam postingan ini. Memang terkesan berlebihan dalam berpikir, tapi ini nyata ditemukan dalam ceritanya. Ada yang menemukan keanehan lain? Saya yakin pasti masih ada yang lainnya. Hehe.

Selamat menikmati, just for fun! :-D

Minggu, 15 Januari 2012

Syukur, Sabar, dan Ikhlas

Tiga hal tersebut merupakan kata-kata yang sangat mudah diucap namun sulit untuk dilakukan secara nyata. Apalagi jika menyangkut dengan kejadian-kejadian yang sebenarnya tidak ingin kita alami.

Pertama, bersyukur.

Walau tetap saja sulit, bersyukur selalu lebih mudah dilakukan terhadap hal-hal yang menyenangkan bagi kita. Dalam kondisi ini, yang menjadi masalah adalah lupa. Ya, lupa karena terlalu terbuai dalam perasaan yang membahagiakan dan membuat kita nyaman.

Untuk hal-hal negatif yang menimpa kita, bersyukur menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Ketika mendapatkan suatu perasaan tidak nyaman, bukan lupa-lah yang menjadi masalah. Karena biasanya, kita cenderung ingat kepada Tuhan ketika merasakan musibah. Pertanyaannya, bisakah kita bersyukur? Atau bahkan terpikirkah kita untuk bersyukur walau hanya sedikit?

Setiap kejadian yang menimpa kita, pasti ada hikmahnya. Kadang kita perlu mengubah sudut pandang kita ke berbagai sisi untuk bisa melihat itu semua. Dengan begitu, kita dapat lebih bersyukur atas apa yang terjadi.

Kedua, sabar.

Menjadi sabar memang hanya salah satu pilihan di antara sekian banyak pilihan yang ada di depan kita. Untuk mengeluh selalu lebih mudah. Untuk menyalahkan orang lain ataupun keadaan selalu lebih mudah. Bahkan, bertindak pun kadangkala bisa jadi lebih mudah daripada diam dan bersabar.

Apakah kesabaran ada batasnya, seperti yang dikatakan kebanyakan orang selama ini? Bagi saya, sabar tidak memiliki batasan. Ketika seseorang sudah melewati batas yang dibuatnya, saat itu juga orang tersebut sebenarnya memutuskan untuk tidak bersabar.

Dalam mendapatkan mencobaan, kita perlu bersabar. Dalam memberikan penilaian kepada orang lain, kita perlu bersabar. Dalam mengharap segala hal baik yang akan terjadi, kita perlu bersabar. Dalam menjaga hati, kita perlu bersabar.

Ketiga, ikhlas.

Manusia hanya bisa berusaha sampai batas kemampuannya, Tuhan lah yang menentukan hasilnya. Dari sana, kita dapat belajar ikhlas. Ikhlas menerima apapun yang akhirnya kita terima setelah mengusahakan yang terbaik.

Syukur, sabar, dan ikhlas. Sulit, namun niscaya membawa kebaikan. Perlu belajar banyak akan ketiga hal ini. Semoga dimudahkan. :)

note: terinspirasi dari seorang teman. terima kasih banyak atas pemikiran-pemikirannya. semoga kita selalu dijaga oleh Allah. :)